Kesalahan Orang Tua yang Membuat Anak Jadi Nakal

Kesalahan Orang Tua yang Membuat Anak Jadi Nakal

Kebanyakan orang tua tidak menyadari bahwa kenakalan anaknya justru disebabkan karena pola asuh yang keliru. Seringkali mereka menyalahkan faktor luar, seperti lingkungan, pergaulan, televisi, gadget, dan sebagainya.

Yang lebih parah lagi, para orang tua sering mengklaim bahwa mereka sudah mendidik anaknya dengan benar. Bahkan jika sudah tidak bisa mengendalikan kenakalan anaknya, mereka menghakimi bahwa kenakalan anak tersebut karena memang watak anaknya.

Sama sekali mereka tidak menyadari bahwa kenakalan anak karena kesalahan orang tua. Berikut ini kesalahan-kesalahan orang tua yang membuat anak jadi nakal.

Menganggap Anak Hanya Mengekspresikan Diri

Anak menangis dan marah memang merupakan ekspresi atau ungkapan perasaan dan keinginannya. Sebagai orang tua, kita harus segera tanggap atas ungkapan perasaan dan keinginan anak tersebut.

Jika tidak, anak akan bereaksi lebih keras, berteriak-teriak, berguling-guling di lantai, bahkan sampai menggigit dan memukul-mukul orang tua. Ini juga merupakan ekspresi diri. Tetapi ekspresi atas kekecewaan terhadap orang tua yang tidak tanggap.

Jangan dianggap ini adalah hal yang sepele. Jangan pula dianggap watak si anak. Watak tersebut terbentuk justru karena dari dulu kita membiarkan anak menangis dan marah berlarut-larut. Keadaan ini akan menimbulkan masalah yang lebih besar di kemudian hari.

Menghambat Perkembangan Mental Anak

Tidak mungkin ada orang tua yang sengaja menghambat perkembangan mental anak. Tetapi tanpa disadari, tidak sedikit sikap dan perilaku orang tua yang justru menghambat perkembangan mental anak.

Sebagai orang tua, kita memang harus tanggap atas segala keinginan anak. Tanggap tidak berarti harus memenuhi semua keinginan tersebut. Si anak juga harus diberi pengertian bahwa untuk mendapatkan keinginan harus melalui usaha.

Jika anak sudah berusia 9 tahun tetapi tidak bisa menerima ketika keinginannya tidak tercapai maka kita sebagai orang tua patut disalahkan. Hal ini karena mental tidak mau menerima tidak tumbuh pada anak atau terhambat oleh sikap dan perilaku orang tua yang salah.

Menyalahkan Orang atau Benda Lain

Orang tua boleh saja menyalahkan faktor luar atas kenakalan anaknya. Tetapi itu tidak mengubah apapun.

Anak yang nakal karena salah pergaulan, pengaruh lingkungan, televisi, dan gadget, awal mulanya dari orang tua sendiri. Kenapa dulu kita membiarkan dan tidak mengontrol apa saja yang dilakukan anak.

Hampir tidak ada orang tua yang mengajari anaknya nakal. Tetapi membiarkan anak berteman dengan anak lain yang tidak baik, tidak mengontrol media apa saja yang diakses anak, sama saja dengan menunjukkan jalan agar menjadi anak nakal. Jangan salahkan teman dan media.

Tidak Objektif sebagai Orang Tua

Memuji anak secara berlebihan juga berdampak buruk di kemudian hari. Anak akan merasa dirinya paling pandai, paling baik, paling cantik, atau tampan di dunia. Hal ini akan memunculkan sifat yang tidak baik bagi anak ketika ada anak lain yang lebih pandai, lebih baik, lebih cantik darinya.

Sebagai orang tua, kita harus objektif. Daripada memuji-muji terus pada anak secara berlebihan, lebih baik fokus membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang dewasa, bertanggung jawab, dan berkontribusi bagi masyarakat.

Membuat Anak Merasa Berhak akan Segala Hal

Selalu menjawab 'ya' atas segala keinginan dan permintaan anak, akan membuat anak merasa berhak atas segala hal dan harus dituruti. Anak juga akan percaya bahwa dia harus mendapatkannya hanya karena menginginkannya.

Tidak ada salahnya orang tua menjawab 'tidak' kepada si buah di saat-saat tertentu. Si anak sedikit demi sedikit juga harus diberi pengertian tentang sifat barang yang diinginkannya, kapan boleh memiliki, siapa saja yang boleh memilikinya, berbagi kepemilikan dengan orang lain, dan sebagainya.

Membiarkan Anak Bersikap Tidak Sopan

Jika anak dibiarkan berperilaku tidak sopan, menyebut nama orang yang lebih tua sembarangan, atau meminta sesuatu tanpa kata “tolong”, maka perilaku nakal anak sepenuhnya kesalahan orang tua.

Anak yang terbiasa berperilaku sopan akan mendapat apresiasi dari orang sekitar. Kondisi ini akan menambah motivasi anak untuk tetap berlaku sopan dan baik.

Sebaliknya, anak yang terbiasa berperilaku tidak sopan akan mendapat cibiran dari orang lain. Keadaan ini membuat anak merasa tidak diterima oleh masyarakat sekitar dan akhirnya menjadi anak nakal.

Tidak Berusaha Memperbaikinya Sejak Anak Masih Kecil

Umumnya, ketika menyaksikan kenakalan anak yang masih kecil, orang sering bereaksi dengan mengatakan, "Biarkan saja! Dia kan masih anak-anak".
 
Meskipun menurut Anda, anak masih terlalu muda untuk mengerti, tetapi perilaku yang baik harus dipupuk dan diajarkan sejak kecil.

Membiarkan Anak bertingkah di Area Publik

Membiarkan anak bertingkah di area publik akan menimbulkan sifat tidak peduli pada orang lain. Anak akan terbiasa mengganggu kenyamanan dan ketenteraman orang lain.

Sebagai orang tua, kita harus memberi pengertian bahwa di area publik seperti mall, supermarket, restoran, taman kota, dan lain-lain, harus berbagi kenyamanan dengan orang lain.

Anak tidak akan ingat satu momen ketika orang tua memarahi anak karena berteriak-teriak di supermarket, yang akan dia ingat adalah orang tua yang mencintai, tetapi disiplin dan memberikan batasan agar dia menjadi orang yang lebih baik.

Takut Melukai Hati Anak

Mengatakan 'tidak' pada anak tidak akan merusak hubungan dan kepercayaan anak pada orang tua. Secara naluri, anak bisa membedakan penolakan yang kejam dan penolakan karena disiplin.

Bersikap disiplin akan mempersiapkan anak untuk menjadi pribadi yang menghargai orang tua dan orang lain.
Menjadi orangtua memang sebuah tantangan dalam hidup. Sebab, tidak ada seorang pun yang terlahir siap menjadi orangtua. Anda harus mengalami berbagai percobaan dan latihan untuk menjadi orangtua yang baik.

Comments

Popular posts from this blog

Resep Bakso Mercon Ayam

Resep Cireng Ebi