3 Penyebab Orang Tua Gampang Marah pada Anak

3 Penyebab Orang Tua Gampang Marah pada Anak

Dalam kondisi normal, tidak semua orang tua langsung marah ketika mendapati anaknya melakukan kesalahan. Mereka cenderung menyadari kesalahan yang dilakukan anaknya. Bahkan ada yang menganggap kesalahan tersebut sebagai tindakan yang lucu.

Tidak demikian halnya jika kondisi psikis orang tua dalam keadaan tertekan. Kesalahan sedikit saja yang dilakukan oleh anak, seringkali orang tua bereaksi sangat keras. Luapan amarah orang tua kadang-kadang tidak sebanding dengan kesalahan yang dilakukan oleh anaknya.

Berikut ini 3 penyebab orang tua zaman sekarang mengalami tekanan psikis sehingga gampang marah pada anaknya.

Pengaruh Gadget

Menggunakan gadget berarti menambah kesibukan baru. Jika tidak bijak dalam memanfaatkannya, kita akan kehilangan keseimbangan dalam membagi waktu untuk keluarga, bisnis, dan untuk diri kita sendiri.

Lupa waktu ketika sedang berselancar di dunia maya membuat banyak tugas rumah tangga yang terbengkalai. Kondisi ini, secara tidak disadari, menyebabkan orang tua mengalami depresi dan rasa tidak nyaman yang berkepanjangan.

Lupa waktu tersebut juga banyak menyita waktu yang seharusnya dihabiskan bersama keluarga dan anak-anak. Akibatnya, banyak orang tua yang tidak benar-benar ada untuk anak meski saling berdekatan.

Selain itu, keberadaan gadget juga membuat orang tua tetap terhubung dengan dunia kerjanya meski sudah sampai di rumah. Lewat email dan aplikasi chatting dari kantor dan teman kerja mengharuskan orang tua tetap bekerja meski seharusnya waktu tersebut untuk keluarga.

Kondisi-kondisi tersebut akhirnya membuat para orang tua mengalami tekanan psikis. Ujung-ujungnya jelas, anaklah yang menjadi pelampiasan.

Kecanduan Acara Serial Televisi

Acara-acara televisi seharusnya menjadi ajang rekreasi keluarga yang murah. Acara-acara tersebut diharapkan dapat mencairkan suasana sehabis menyelesaikan tugas di kantor dan rumah.

Tetapi bila kita sedang kecanduan acara serial televisi, banyak masalah yang akan menghadang. Kita akan marah-marah, setidaknya menggerutu, bila ketinggalan serial tersebut. Kita tidak mau diganggu saat acara tersebut sedang tayang. Belum lagi harus berebut channel dengan anggota keluarga yang lain.

Efek kecanduan acara serial televisi tersebut semakin parah jika acara tersebut berdurasi panjang, seperti serial film India yang marak akhir-akhir ini. Banyak pekerjaan rumah yang terbengkalai dan waktu terbuang yang seharusnya untuk keluarga.

Selain itu, karena acara tersebut bersifat serial, maka ruang memori kita banyak yang terpakai untuk ikut memikirkan kelanjutan serial tersebut. Kondisi-kondisi tersebut jelas menambah beban pikiran sehingga mudah tertekan. Kesalahan sedikit saja yang dilakukan oleh, spontan kita akan memarahinya habis-habisan. 

Tekanan Ekonomi

Ini sebenarnya alasan klasik, tetapi masih tetap relevan di zaman yang sudah modern ini.  Tekanan ekonomi ini berbanding lurus dengan tekanan emosional orang tua. Orang tua menjadi mudah tersinggung dan marah tanpa mempedulikan kebutuhan emosional anak.

Keadaan ekonomi keluarga yang sedang tertekan seperti banyak tanggungan, banyak kebutuhan hidup yang belum tercukupi, tagihan-tagihan membengkak, hingga terlilit hutang, seringkali membuat orang tua depresi dan tak berdaya.

Tekanan ekonomi tidak mesti ditanggung oleh orang tua miskin. Meski orang tua miskin, tetapi tidak banyak kebutuhan dan tidak mempunyai hutang, maka kondisi psikis orang tua tersebut tetap bahagia.

Comments

Popular posts from this blog

Resep Bakso Mercon Ayam

Resep Cireng Ebi